Uh…
Oh…oh…
Aku mau, tanpa ragu
S’lalu menemanimu
Mempertaruhkan hidupku
Aku yakin, tak main-main
Kukuhkan batin
‘Tuk jadi pengantin
Siap mengucilkan duniaku
Terpencil di dalam duniamu (duniamu)
Tapi sayang
Aku tak kamu sayang
Hanya kamu yang tinggal dihatiku
Nyata kamu yang tinggalkan diriku
Aku tahu untukmu aku bisa
Aku tak tahu mulutmu berbisa
Aku dulu tanya perasaanmu
Tunggu dulu, lagi jemu jawabmu
Ku menunggu
Hilang waktu, satu windu
Siap mengucilkan duniaku, (siap mengucilkan duniaku)
Terpencil di dalam duniamu (duniamu)
Tapi sayang, (tapi sayang)
Aku tak kamu sayang (tapi kau tak sayang)
Hanya kamu yang tinggal dihatiku
Nyata kamu yang tinggalkan diriku
Aku tahu untukmu aku bisa
Aku tak tahu mulutmu berbisa
Aku dulu tanya perasaanmu
Tunggu dulu, lagi jemu jawabmu
Ku menunggu (ku menunggu)
Hilang waktu (hilang waktu), satu windu (satu windu)
Kamu semena-mena, (semena-mena)
Menggantungku yang terus menanti (menanti)
Menguras habis nurani
Melumpuhkan hati lemah ini…
(Hanya kamu yang tinggal dihatiku) Hanya kamu
(Nyata kamu yang tinggalkan diriku)
Aku tahu untukmu aku bisa
Aku tak tahu mulutmu berbisa
Aku dulu tanya perasaanmu, (perasaanmu)
Tunggu dulu, lagi jemu jawabmu
Ku menunggu
Hilang waktu, satu windu (satu windu)
Ku menunggu
Hilang waktu…
Satu windu